Wednesday, August 1, 2018

Kunjungan ke Provinsi Kepulauan Riau 23-26 Mei 2018

1. GAMBARAN UMUM
Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga. Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 Kabupaten dan 2 Kota, 42 Kecamatan serta 256 Kelurahan/Desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 40% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 Km2, di mana 95% - nya merupakan lautan dan hanya 5% merupakan wilayah darat, dengan batas wilayah sebagai berikut :
  • Utara dengan Vietnam dan Kamboja
  • Selatan dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi
  • Barat dengan Singapura, Malaysia, dan Provinsi Riau
  • Timur dengan Malaysia, Brunei, dan Provinsi Kalimantan Barat

Dengan letak geografis yang strategis (antara Laut Cina Selatan, Selat Malaka dengan Selat Karimata) serta didukung potensi alam yang sangat potensial, Provinsi Kepulauan Riau dimungkinkan untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi bagi Republik Indonesia dimasa depan. Apalagi saat ini pada beberapa daerah di Kepulauan Riau (Batam, Bintan, dan Karimun) tengah diupayakan sebagai pilot project pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui kerjasama dengan Pemerintah Singapura. Penerapan kebijakan KEK di Batam-Bintan-Karimun, merupakan bentuk kerjasama yang erat antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan partisipasi dunia usaha. KEK ini nantinya merupakan simpul-simpul dari pusat kegiatan ekonomi unggulan, yang didukung baik fasilitas pelayanan prima maupun kapasitas prasarana yang berdaya saing internasional. Setiap pelaku usaha yang berlokasi di dalamnya, akan memperoleh pelayanan dan fasilitas yang mutunya dapat bersaing dengan praktik-praktik terbaik dari kawasan sejenis di Asia-Pasifik.

1.1. LOKASI KAWASAN
LOKASI KAWASAN PELAKSANAAN FISK TAHUN ANGGARAN 2018



1.2. LOKASI KUNJUNGAN KEGIATAN FISIK

2. KEGIATAN SAAT KUNJUNGAN
2.1 JADWAL PERJALANAN DINAS

2.2 PROGRESS KEGIATAN
PROGRESS FISIK DAN PENYERAPAN DANA KEGIATAN PELAKSANAAN TAHUN 2018
( E -  MONITORING )

PROGRESS  FISIK SESUAI KUNJUNGAN KE LOKASI
Pelaksanaan pekerjaan pekerjaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan kawasan kampung Bugis, adalah berupa pekerjaan jalan akses lingkungan yang terletak diatas pinggir laut dan berlokasi di kampung Bugis, adapun pekerjaan tersebut berupa jembatan dengan pondasi tiang pancang dan pondasi setempat, kemajuan pekerjaan saat kunjungan tertanggal 27 Mai 2018 telah mencapai 22.736 % Deviasi positif sekitar 4.220 % dari target rencana yang hanya 18.517%, yang dilaksanakan oleh kontraktor  pelaksana  PT. ANUGERAH BANGUN KENCANA dan di Konsultan Supervisi CV. EXA ENGINEERING  CONSULTANT
Untuk antisipasi masa kritis pada saat hari lebaran sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang pulang kampung /Mudik maka kotraktor menjanjikan sebagian besar tukang yang terlibat mengerjakan kegiatan ini tetap melaksanakan pekerjaan dan hanya 2 hari saja libur pada hari H dan sehari setelahnya para tukang libur.
3  KENDALA, MASALAH  DAN REKOMENDASI 
3.1  KENDALA DAN MASALAH 
3.1.1  KEGIATAN  WORKSHOP, KOORDINASI DENGAN SATKER, KMW KOTAKU 
Secara umum tidak ditemukan permasalahan yang berdampak terhalangnya pelaksanaan kegiatan baik dalam pemograman  maupun konsolidasi database, namun ada beberapa catatan yang menjadi perhatian untuk pelaksanaan kedepan
  1. Materi hubungan kerjasama dengan stekeholder/Institusi diluar KOTAKU belum terlihat
  2. Belum adanya data yang lengkap tentang stakeholder/Institusi yang terlibat dalam pelaksanaan penanganan kumuh ( Kotaku NSUP, NUSP, APBD kab/kota, APBD Provinsi, CSR dan swadaya murni masyarakat atau kementerian dan Lembaga diluar kementerian PUPR)
  3. Perhitungan capaian luasan kumuh oleh KOTAKU APBN, NSUP dan NUSP belum berbasis kawasan namun  masih berbasis RT dan Kelurahan 
  4. Satker Pengembangan Kawasan Permukiman/ lebih fokus menangani kegiatan dibawah kegiatan Reguler dan Prioritas
  5. Koordinasi antar Institusi/Lembaga penanganan kumuh belum optimal


3.1.2 PELAKSANAAN  KEGIATAN FISIK 
  1. Specfikasi  material yang digunakan 
  2. Jadwal pelaksanaan yang terkait dengan waktu pasang dan surutnya air laut 
  3. Tes material daya tarik Besi, daya tekan beton 


3.2 REKOMENDASI 
3.2.1  WORKSHOP DAN KOORDINASI 
  1. untuk materi workshop perlu ditambahkan dengan materi hubungan koordinasi antar stakeholder dan Institusi sehingga dalam pelaksanaan penanganan kumuh antar stakeholder dan  Institusi dapat bersinergi
  2. Satker  menugaskan PPK untuk membahas dan memetakan Stakeholder/Institusi yang terlibat dalam pekerjaan penanganan kumuh bersama Assitesi Provinsi untuk memudahkan dalam melakukan konsolidasi data dan sekaligus sebagai referensi satker dalam melakukan koordinasi secara optimal
  3. ASPROV dengan penugasan dari Satker mensosialisasikan perhitungan capaian luasan kumuh kepada stakeholder ataupun Institusi untuk menkonversi perhitungan berdasarkan kawasan
  4. Satker dapat menugaskan Staff, KI dilingkupnya serta Assiten Provinsi untuk melakukan koordinasi dan pendampingan kepada stakeholder dan Institusi diluar kesatkeran 


3.2.2  PELAKSANAAN  KEGIATAN  FISIK 
  1. Konsultan mewajibkan kontraktor untuk menampilkan contoh material yang sesuai dengan specifikasi di Direksi Kit agar setiap tamu/tim pemeriksa yang berkunjung dapat melihat dan memeriksanya
  2. Kontraktor harus menempelkan di Direksi Kit jadwal pasang dan surut untuk menjadi bahan pertimbangan oleh konsultan dalam mensetujui dimulainya suatu pekerjaan 
  3. Tempatkan material dan hasil tes di ruang Direksi Kit agar memudahkan pemeriksaan oleh tamu yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan (konsultan pusat, konsultan supervisi, satker/ PPK dsb) 
Paparan dan penjelsan yang disampaikan oleh Narasumber dari Subdit PKP pusat ibu Nita dan Kasatker Provinsi Kepulaun Riau bapak Zulherlan dan Moderator PPK Prov Kep Riau

RRapat  Koordinasi  dengan  KMW Kotaku Provinsi Kepulauan Riau yang di hadiri oleh Tenaga Ahli KMW, Koordinasi Kota (Korkot) , Tenaga Ahli dan Assiten Provinsi Pendamping 

Diskusi dan membahas tentang pelaksanaan pekerjaan dengan tim Satker Kepri, Kontraktor dan konsultan supervisi bertempat di Direksi Kit

Pemancangan Tiang dengan mengunakan ponton sedangkan gambar sebelah kanan memperlihatkan tiang pancang yang sudah terpasang, beton pancang kekuatan K 450

Dark/lantai  beton yang sudah terpasang dengan latar belakang alat kerja pengaduk beton Molen

Material kerikil dan semen yang digunakan Cap Gajah jenis semen Komposisi

Material pasir yang digunakan dan hasil kubus  beton menunggu tes kekukatan di salah satu labotarium dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau

Kunjungan kelokasi pekerjaan kampung Bugis oleh staff Satker, TA dan Assisten P3K Jasuma, didampingi oleh kontraktor pelaksana dan konsultan Supervisi







No comments:

Post a Comment